My Post.
All about Motorcycle

Review helm MDS Supermoto

Kali ini saya akan sedikit mereview helm supermoto yang sekarang menjadi tren di kalangan pemotor yaitu MDS Supermoto.
image
Helm bergenre supermoto ini bisa menjadi pilihan helm supermoto dengan budget murah dan model yg keren. Dengan harga kisaran 400 ribu, helm ini menawarkan model, fitur dan keunggulan di beberapa itemnya.
Dari segi ukuran, helm ini berukuran besar seperti helm supermoto yg lain, beratnyapun saya rasa sama, sedikit lebih berat daripada helm half face.


image
MDS supermoto pro rider

Material tebal dan kuat, dibalut warna hitam doff. Ketika kita gunakan, helm ini bisa meredam suara dari luar… Busa dalamnya agak keras tapi lumayan nyaman.
sistem kunci strap helm mudah dilepas.


image
Bagian dalam dan pengunci

Helm ini sudah dilengkapi dengan visor hitam, sehingga bermotor jadi lebih nyaman. Keunggulan lain helm ini adalah pet atau tudung atas helm sistem knock down dengan 3 kuncian, sehingga bila bosan dengan tampilan supermotonya bisa berganti dengan tampilan full facenya.

image
Removable pet
image
Tampilan tanpa pet

Namun ada sedikit kekurangan pada helm ini, baut pengunci untuk petnya dari bahan plastik, jadi mudah patah karena kurang solid bahannya.

image
Baut plastik pengunci pet


image
Lubang angin bagian belakang
image
Lubang angin bagian depan
image
Visor hitam

image
Kesimpulan dengan harga kisaran 400 ribu, helm ini sudah cukup memuaskan. Dengan pet yang removable, double visor, redaman bising, sirkulasi udara yang cukup, model dan bentuknya, yg terakhir tentu saja harga ramah kantong… Hehehehe
Annuuru Tera Hariestyo Annuuru Tera Hariestyo Author

Yamaha MT-09 Tracer Indonesia




Sedikit berbeda dengan motor penjelajah kebanyakan, Yamaha menyuguhkan menu yang baru. Ramping, ringan dan torsi besar, itulah kesan saat Test Ride Yamaha  MT-09 Tracer yang sudah OTOMOTIF jajal ini. Pasti penasaran dengan performa motor yang dijual Rp 325 juta OTR Jakarta ini kan? Gas terus bro

Desain 
Sesuai konsep, ramping bisa dilihat dari tangki ke belakang. Di buritan, memang tidak terlihat menarik karena yang menonjol justru braket untuk side box yang dijual terpisah. Bagian depannya justru lebih berkesan, headlamp meruncing khas motor sport dibalut kedok kecil dan shroud yang tampak kekar.


Windscreen-nya terlalu imut,embusan angin masih sangat terasa sampai ke dada, namun sudah punya 3 pilihan ketinggian. Jika mengalihkan pandangan ke bawah, lengan ayun gaya pisang tampak kompak dengan knalpot underbelly. Distribusi bobot ada di tengah tapi tabung knalpot menjadi rendah, hati-hati saat lewat polisi tidur.

Fitur & Teknologi 
Agar ringan, Yamaha sengaja mereduksi bobot dengan pemilihan material aluminium pada sasis dan swing arm. Hasilnya, bobot isi lengkap dengan bensin dan oli hanya 210 kg. Dipadu tenaga puncak 113,4 dk, di atas kertas, power to weight ratio-nya jadi besar.


Sedang teknologi mesinnya sama seperti MT-09, 3 silinder dengan kapasitas mesin 847 cc, torsinya dikenal badak, mencapai 87,5 Nm @ 8,500 rpm.
Saat berkendara, Yamaha Chip Controlled Throttle (YCC-T) yang digabungkan dengan fitur D-Mode, ada 3 mode yaitu STD, A dan B. Untuk safety dilengkapi pula dengan traction control (TC) tanpa pilihan step dan Anti Lock Brake System (ABS).
Suspensi belakang pakai link monocross dan bisa disetel preload 7 step dan rebound. Sedang depan pakai upside down travel 137 mm dengan fitur setelan yang sama.

Panel instrumennya berbentuk kotak dibekali 2 LCD besar full digital yang mudah dipantau, informasi yang disajikan terbilang lengkap. Layar sebelah kiri menampilkan spidometer, takometer, jam, fuelmeterpower mode dan indikator ECO yang akan menyala ketika cara bawa rider tergolong irit.
Sedangkan layar sebelah kanannya terdapat gear position, suhu mesin, suhu udara,time trip, trip 1 & 2, odometerfuel average, dan current fuel.
Untuk melakukan pengaturan pada menu, dilakukan dengan menahan tombol menu di saklar kiri. Terakhir kalimat “See You Next Time” akan muncul ketika kontak dimatikan sebagai salam perpisahan, so sweet hehe..
Lampu utamanya LED terang banget, arah sinar lampu bisa diatur hanya dengan memutar pegangan berbentuk bintang tepat di belakang reflektor, putar ke kiri untuk meninggikan dan sebaliknya. Reflektor kanan dan kiri dapat diatur pada ketinggian yang berbeda.
Di balik spidometer sisi kiri teradapat power outlet 12V yang bisa digunakan untuk charging smartphone, bisa juga jadi power GPS nih!

Permukaan jok lebar dan empuk, menambah kenyamanan berkendara. Tangki bagian belakang menyempit, sehingga paha gak perlu membuka lebar. Suhu mesin lumayan terasa hangat di area lutut dan paha bagian bawah saat berkendara, wajar saja karena suhu bisa sampai 107° C saat berada di kemacetan.
Sasis aluminiumnya memberikan handling yang presisi karena lebih rigid. Bobotnya ringan hanya 210 kg membuatnya lincah walaupun butuh usaha lebih ketika selap-selip di jalan macet karena ukurannya yang tergolong bongsor.
Agar makin pede saat menikung dan nyaman, suspensi diatur ulang sesuai bobot tester. Mudah dan bisa dilakukan sendiri karena kunci khususnya ada di bawah jok.
Setingan standar terlalu lembut dan mengayun, untuk itu tester 57 kg lebih cocok pada posisi preload sokbreker belakang step ke 3, sedangkan rebound ada pada 1½ putaran dari titik paling keras.

Konsumsi Bensin 
Konsumsi bensin dari Master of Torque’ ini hanya 15,5 km/liter pakai mode A. Tapi jadi lebih efisien saat berkendara pada power mode STD dan B yaitu 18,1 km/liter.Oiya, bobot tester 57 kg dan pakai bensin oktan 95. 



Data test Yamaha  MT-09 Tracer
0-60 km/j : 2,1 detik
0-80 km/j : 2,7 detik
0-100 km/j : 4 detik
0-100 m : 5,2 detik
0-201 m : 7,7 detik
0-402 m : 11,7 detik
Konsumsi bensin : 18,1 km/lt
Ket: Mode STD



Data Spesifikasi Yamaha  MT-09 Tracer
Engine type : 3-Cylinder, liquid-cooled, 4-stroke, DOHC, 4-valves
Displacement : 847 cm³
Bore x stroke : 78.0 mm x 59.1 mm
Compression ratio : 11,5 : 1
Maximum power : 113,4 dk / 10,000 rpm
Maximum Torque : 87.5 Nm / 8,500 rpm
Clutch Type : Wet, Multiple Disc
Carburettor : Fuel Injection
Ignition system : TCI
Starter system : Electric
Transmission system : Constant Mesh, 6-speed
Frame : Diamond
Front suspension : Telescopic forks
Front travel : 137 mm
Caster Angle : 24º
Trail : 100 mm
Rear suspension : Swingarm, (Link type suspension)
Rear Travel : 130 mm
Front brake : Hydraulic dual disc, Ø 298 mm
Rear brake : Hydraulic single disc, Ø 245 mm
Front tyre : 120/70ZR17M/C (58W) (Tubeless)
Rear tyre : 180/55ZR17M/C (73W) (Tubeless)
Overall length : 2,160 mm
Overall width : 950 mm
Overall height : 1,345 mm max 1,375 mm
Seat height : 845 mm max 860 mm
Wheel base : 1,440 mm
Ground clearance : 135 mm
Wet weight : 210kg (including full oil and fuel tank)
Fuel tank capacity : 18 L
Oil tank capacity : 3.4 L

Berikut penampakannya,









Annuuru Tera Hariestyo Annuuru Tera Hariestyo Author

Tragedi Cangar

Donasi kuy!
Annuuru Tera Hariestyo Annuuru Tera Hariestyo Author

CBR vs R Series


Image result


Hangatnya segmen sport memang tidak terlepas dari usaha AHM menggenapkan kekuasaan mereka di pasar roda dua Indonesia. Usaha yang dilakukan AHM dengan melokalkan produk yang memiliki potensi pasar tinggi merupakan petunjuk bahwa niatan mereka tidak lah main-main. Segmen sport harus juga dikuasai…!!!

Kengototan AHM ini dapat dilihat dengan bagaimana mereka keluar dari pakem dengan memproduksi sendiri engine DOHC 150cc diluar kebiasaan mereka. Kemudian nafsu AHM jelas terlihat di segmen 150cc karena pada segmen ini memang sumbangan terbesar market share berada.

Yamaha melakukan pertahanan dengan meluncurkan R-Series, balik ke DNA racing mereka. R15 sebagai tandem New Vixion, dan baru meluncur R25 sebagai pertahanan maupun serangan di segmen 250cc. Langkah Yamaha memang harus all out karena segmen sport adalah akhir kekuasaan mereka di blantika roda dua Indonesia.
Hal yang sebenarnya menurut TB adalah sisi lemah Yamaha yang tidak diperbaiki yaitu tidak diproduksinya engine DOHC untuk kelas 150cc, memang secara performa tidak kentara kalau untuk penggunaan harian, kalau balapan yahhh kita semua tahu laghh he he.
Ini point krusial alias titik lemah terdalam Yamaha dikelas 150cc, kenapa ??? Konsumen tentu pingin yang paling baik secara mindset, teteppp mau bebusa juga kita njelasin DOHC secara mindset lebih baik dari SOHC, ketika dibenturkan dengan fakta motoGP yang menggunakan mesin DOHC yahhh habis lah cerita semua ini.
Yamaha harus segera move on, semasih jadi penguasa kembangkan engine 150cc DOHC, bisa dipergunakan nanti juga buat bebek super, next Vixion dan next R15, kalau masih terpaku dan berpuas diri seperti saat ini maka cepat atau lambat Honda akan segera menjadi penguasa baru segmen ini.

Dan pertarungan antara generasi CBR dan R series akan berakhir, Soo… ketika ini terjadi akan sulit bagi Yamaha untuk kembali leading, karena paradigma berpuas diri tidak ada pada Honda.
Annuuru Tera Hariestyo Annuuru Tera Hariestyo Author

Apa itu Motovlog?

Image result for motovlog

Motovlogger adalah video yang direkam dengan menggunakan kamera khusus (kamera action ) seperti kamera go pro , kamera xiaomi yi , kamera drift dan masih banyak lagi lainya. Nah dimana orang yang mengendarai motor tersebut dan merekam segala aktifitasnya maka disebut dengan motovlogger.

Apa itu Motovlog atau Motovlogger..?
Bagaimana Cara Memulai Menjadi Motovlogger Yang Benar..?
Peralatan/Perlengkapan Untuk Menjadi Motovlogger Yang Sukses
Beberapa Hal Kesulitan dan Kendala Dalam Membuat Motovlog atau Motovlogger
Memilih Topik dan Menyiapkan Konsep Motovlogger Yang Bagus
Siapa Channel Youtube Motovlogger Favoritemu di Youtube…?
Cara Mendapatkan Uang dengan Menjadi Motovloggger
Jadi singkatan motovlogger atau motovlog yaitu Moto adalah sepeda motor, vlogger atau vlog= orang yang melakukan kegiatan dan merekamnya , kegiatan ini bisa menceritakan hal hal yang dilakukan diatas motor, atau membuat tutorial cara memperbaiki motor, tips berkendara , intinya membicarakan sesuatu yang berhubungan dengan motor.

Untuk motovlogger sendiri terbagi menjadi 2 jenis diantaranya yaitu motovlog yang mengeluarkan suara atau yang berbicara diatas motor dan melakukan vlogging tapi ada juga yang tidak mau atau tanpa berbicara , jadi yang direkam adalah aktifitas ridingnya saja seperti Royal Jordania dimana bro Royal Jordania hanya mereka daily rider activity atau daily observation , tapi ada juga lho motovlogger yang melakukan keduanya hehe.
Annuuru Tera Hariestyo Annuuru Tera Hariestyo Author

Testing Xiaomi Yi Helmet Mount

Annuuru Tera Hariestyo Annuuru Tera Hariestyo Author

Popular

Blogroll

About